Kisah Pilu Sriyono, Miliarder Bangkrut Kembali Jualan Siomay Keliling


 Sriyono (Foto: YouTube Dot Co)

Siomay Pink menjadi merk pangan legal yang sempat viral di Ibu Kota. Kini sang pemiliki, Sriyono, harus merintis kesuksesannya lagi dari awal.

Dream - Pada 2011, Siomay Pink menjadi merk pangan legal yang sempat viral di Ibu Kota. Sang pemilik bisnis, Sriyono, bahkan kerap kali tampil di layar telivisi dan menjadi maskot car free day kala itu.

Sayangnya, kesalahan fatal dalam manajemen membuat bisnisnya anjlok. Secara perlahan, outlet besar milik Sriyono tutup.

Meski usahanya diterpa badai, Sriyono pun berusaha bangkit dari keterpurukan. Sudah dua tahun ia kembali berjualan siomay keliling.

2 dari 6 halaman

40 Tahun Berjualan Siomay

Kanal YouTube Dot Co mengunggah kisah Sriyono yang kembali merintis kariernya dari awal setelah mengaku bankrut dan harus merasakan kerugian cukup besar.

Sriyono telah berjualan somay sejak tahun 1979. Dia juga telah mengeksplorasi resep siomay dari China dan mencobanya di tahun 1980.

"Saya kurang lebih dua tahun yang lalu habis dari Palembang. Karena anak saya kuliah di sana. Ya begitulah ada missed manajemen. Saya menyikapi begini, dalam dunia usaha itu tidak ada yang mustahil. Semua bisa terjadi. Kita bisa berada di titik terendah jika Tuhan menghendaki," kata Sriyono.

3 dari 6 halaman

Miliki Cabang Besar

Berjualan dengan gaya yang mencolok dan tak biasa, membuat Sriyono jadi perbincangan publik. Akhirnya ia berhasil memilik merek dagangannya sendiri dengan nama 'Siomay Pink' dan telah legal diakui negara. Namun, kesalaha manejemen membuat banyak cabangnya perlahan tutup.

Dari 15 cabang besar yang dimilikinya kala itu, ia memiliki empat cabang besar dan sebelas cabang kecil.

"Saya mulai dari 2010 mulai mengembangkan 2011, sempat sampai 15 titik penjualan pada waktu itu. Sampai berapa tahun kemudian ada kesalahan manajemen. Outlet saya yang besar semuanya tutup," ujar Sriyono.

4 dari 6 halaman

Rugi Miliaran

Kesuksesan bisnis siomaynya bahkan membuat dirinya disebut sebagai miliader. Namun di tahun 2017, ia harus memupus bisnisnya yang merugi hingga miliaran rupiah.

"Sampai titik terendah yang habis-habisnya itu di tahun 2017. Habis. Dalam kurun waktu 6 tahun belakangan, kalau kita hitung, kerugian saya miliaran," ungkap Sriyono.

Meski begitu, bapak satu anak ini tetap tegar dan menyikapi dengan positif. "Tapi karena ini dunia saya, ya saya nikmati. Sehingga dalam hidup saya itu enggak ada beban. Saya sikapi bahwa tak ada yang mustahil," imbuhnya.

Sriyono tahu yang melakukan kesalahan adalah pegawainya. Kendati demikian, Sriyono tak menyalahkan mereka sama sekali.

"Bukan ditipu. Kesalahan yang paling fatal, banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai saya, oleh orang kepercayaan saya. Saya ingin memperbaiki kesalahan saya dan memulai usaha saya lagi," tutur Sriyono.

5 dari 6 halaman

Tak Patah Semangat

Kini Sriyono kian bersemangat untuk bangkit dari keterpurukan. Ia telah membuka dua outlet di Jakarta Selatan.

"Baru satu minggu yang lalu saya buka outlet pertama dan kedua di Jakarta Selatan, samping SMA 29," ucap Sriyono.

Sosok Sriyono masih menyimpan kenangan manis bagi sebagian orang. Kisahnya dinilai menginspirasi dan kerap menerima pujian dari banyak warganet.

"Terjun ke jalan lagi banyak pengalaman. Ternyata semua netizen mendoakan dan salut. Saya yang namanya patah semangat itu enggak ada. Netizen memberi semangat yang luar biasa, anak saya juga selalu mendukung," pungkasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel