Viral Hendri Bocah Yatim Piatu Bikin Polisi Nangis Sesegukan, Tidur di Emperan Demi Masuk Pesantren


 Seorang anak yatim piatu hendak belajar di pesantren. Nekat numpang mobil L 300 dan tidur di emperan

TRIBUNBATAM.id, BIREUEN - Kisah anak yatim piatu yang masih berumur 10 tahun terlonta-lonta di Bireuen Aceh demi cita-citanya.

Bocah bernama Hendri Ramadhan (10) tahun ini sudah sejak 4 tahun lalu menjadi yatim piatu setelah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya untuk selamanya.

Namun niatnya untuk menimba ilmu di pesantren tidak membuat dia patah semangat.

Bocah ini mengaku berasal dari satu daerah di Provinsi Aceh yakni Takengon.

Ia datang sendiri ke Bireuen dengan menumpang minibus L300 karena ingin menimba ilmu di Bireuen.

Selama diperjalanan, dirinya tidur dimanapun tempat persinggahan saat dia lelah.

Terkadang tidur di Pasar, SPBU, Terminal hingga Masjid.

Demi cita-citanya, bocah ini nekat menumpangi bus.

Cerita bocah ini membuat seorang angota Polisi menangis sesegukan.

Bahkan sang polisi menunjukan rasa sayangnya dengan cara menepuk-nepuk pipi sang anak.

"Kamu rajin sekolah ya," sebut sang polisi dalam rekaman Video tersebut.

Ini pesan di video yang viral di IG yang di unggah ulang oleh akun milik Polisi di Batam @Jokersupriadi

Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bireuen menyelamatkan seorang anak yatim piatu yang terlantar di kawasan Simpang Arjun, Bireuen.

Anak tersebut mengaku bernama Hendri Ramadhan (10 tahun) asal Takengon. Ia datang sendiri ke Bireuen dengan menumpang minibus L300 karena ingin menimba ilmu di Bireuen.

"Kami dari Sat Lantas Polres Bireuen, pagi menjelang siang berjumpa dengan adik Hendri Ramadhan ini di kawasan Simpang Arjun, Bireuen. Beliau langsung menghubungi pos bahwasanya ngomong sama kami, pak tolong antar saya ke Peusantren Abiya Jeunib Adek ini aslinya Takengon, ia mengatakan berangkat sediri ke sini dengan menumpang minibus," kata Rahmat salah satu Polisi Sat Lantas Polres Bireuen.

Kepada polisi Hendri juga mengaku kedua orang tua kandungnya sudah tiada sekitar 4 tahun yang lalu. Dia lantas hidup sebatang kara di Takengon, terkadang dia tidur di pasar, terminal, SPBU dan mesjid di sana.

"Pengakuannya kedua orang tuanya, kedua-duanya sudah meninggal 4 tahun lalu. Dia tinggal di pasar, terminal, SPBU dan di masjid-masjid. Kalau memang ada keluarganya di Takengon yang melihat video ini, kami mohon untuk menghubungi atau menjenguk. Kami sangat memohon kepada keluarga untuk menjenguk adek ini," tambahnya.

Saat ini Hendri sudah berada di Peusantren Abiya Jeunib, sesuai permintaannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel