Rutinkan Baca Dzikir Nabi Yunus Ini Terutama saat Kesulitan, Ustadz Adi Hidayat: Allah Bebaskan dari Masalah
Ustadz Adi Hidayat jelaskan mengenai keutamaan membaca dzikir Nabi Yunus. /Tangkapan layar youtube.com / Adi Hidayat Official
PortalJember.com – Dalam sebuah ceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan solusi ketika mendapatkan berbagai masalah atau kesulitan hidup.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan setiap masalah apapun yang terjadi bisa disebabkan karena dosa ataupun kesalahan yang pernah dilakukan.
Adapun untuk bisa keluar dan mendapatkan solusi dari masalah tersebut bisa mengamalkan amalan yang pernah dilakukan Nabi Yunus.
Dilansir PortalJember.com dari channel YouTube Janissary 1453 yang diunggah 24 Agustus 2021, berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat.
Menurutnya, munculnya masalah bisa disebabkan adanya dosa yang terkait dengan aktivitas pekerjaan yang sedang dilakukan.
UAH menceritakan ketika Nabi Yunus ada di dalam perut ikan paus sempat terlintas di pikirannya dengan sifat kemanusiaannya untuk mengeluh.
Akan tetapi, menurutnya ada orang yang memang tidak masuk ke perut ikan paus dan tidak pernah mengalami peristiwa yang luar biasa.
Namun orang tersebut selalu mengeluh hingga dia menguncapkan kata-kata kepada Allah.
“Ya Allah, kenapa saya? Saya tahajud, saya puasa juga, saya baca Quran juga ya Allah, apa kurang saya?,” contoh Ustadz Adi Hidayat.
Oleh sebab itu, UAH mengatakan siapapun yang punya persoalan berat seperti halnya Nabi Yunus dan melakukan dzikir yang sama maka ada jaminan dari Allah.
“Akan Allah bebaskan dari setiap kesulitan aktivitas yang sedang dilakukan,” jelasnya.
Adapun dzikir Nabi Yunus ketika dalam kesulitan itu adalah sebagai berikut,
“Lailaha illa anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.”
“Rutinkan dzikir itu, terutama kalau mendapatkan kesulitan dalam pekerjaan atau beraktivitas,” tutup Ustadz Adi Hidayat.
“Bayangkan perbuatan buruk yang sedang anda kerjakan, begitu anda bacakan air mata anda menetes,” sambungnya.
Maka ketika itu Allah akan turunkan ampunan kepada hambanya yang tengah berdzikir itu.
“Dan gugur perbuatan buruk yang pernah kita lakukan,” tutup Ustadz Adi Hidayat.***