Crazy Rich Mualaf Bangun 99 Masjid Saat Masuk Islam
Terkini.id, Jakarta – Pemilik layanan pengiriman paket JNE, Djohari Zein menuturkan perjalanan spiritualnya selama mendalami islam. Ia tumbuh dan berkembang di Keluarga Tionghoa yang menganut agama Budha serta pernah mengenyam pendidikan di sekolah Katolik.
Johari memilih menjadi mualaf pada tahun 1982. Sejak itulah, Alquran menjadi petunjuk bagi hidupnya. Beruntungnya, dia merasa bersyukur memiliki keluarga yang saling menghargai.
Sebagai pebisnis, kehidupan Jo tentu tak selalu berada di atas. Jo menceritakan jika dirinya pernah terlilit utang dan harus berjuang mengembangkan bisnisnya di tengah krisis Orde Baru. Namun, Jo berhasil bangkit dengan membawa nilai-nilai islam di dalam usahanya hingga membuat rezekinya tak habis-habis.
Sebelum memeluk Islam, Jo yang masih merintis usaha itu mengaku kerap bermimpi diperlihatkan Jabal Rahmah. Itu merupakan sebuah bukti yang berada di Arafah. Di dalam sejarah tempat itu merupakan saksi bisu pertemuan kembali Adam dan Hawa. Saat akhirnya memutuskan untuk mualaf, atas izin Allah SWT, Jo bisa melihat tempat tersebut secara langsung.
“Waktu saya lihat jabal rahman itu, saya inget dengan pikiran saya saya pernah mimpi melihat itu,” ucapnya dalam video yang diunggah kanal YouTube Cerita Untungs.
“Saya haji pertama kali, saya masih merinding, di situ saya baru inget, ini benar agama saya. Saya tidak boleh main-main, Allah sudah berikan pemandangan,” sambungnya.
Johari mengaku bahwa Islam menuntunnya menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan, di mimpinya, ia mengaku mendengar Allah SWT memintanya membuatkan 99 masjid. Hal itu yang memacunya membangun yayasan untuk menggagas pembangunan 99 masjid se-Indonesia.
“Saya sebagai muslim itu jauh lebih tenang. Suatu kali saya ke sana (umroh), saya minta kalau boleh izinkan saya satu saja (bangun) masjid, di situ pula saya dapat jawaban, Allah SWT bilang, jangankan 1, 99 pun juga bisa. Lalu saya berasa ‘wah ini tugas. Saya minta bangun 1 mesjid tapi Allah sarankan 99 pun bisa’. Makanya saya berani bangun 99 masjid di umur 68,” tutur Johari.
Usai mendapat mimpi tersebut, Jo tak langsung membangun masjid saat tiba di Indonesia. Kesibukannya sebagai CEO membuat ia sulit membagi waktu. Tetapi saat 2016 ketika Jo sudah menjadi komisaris, ia pun memiliki waktu luang lebih banyak dan mencoba membangun masjid pertamanya.