Segeralah Bertaubat, Jika Kamu Merasakan 6 Hal Ini! Tanda 100 Hari Sebelum Kematian Hingga Ajal Menjemput
Ilustrasi makam /Pexels/
LINGKAR MADIUN- Malaikat maut memperhatikan wajah Setiap manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari . Ketika Malaikat Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang sedang tertawa, maka malaikat maut berkata :
“Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah SWT untuk mencabut nyawanya, Tetapi dia masih bersantai bergelak tertawa”.
Berikut enam tanda pada tubuh manusia saat 100 hari sebelum kematian hingga ajal menjemput, simak selengkapnya!
1. 100 Hari Sebelum Kematian
Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hamba-Nya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya.
Namun, semua orang Islam akanmendapat tanda ini, tapi apakah mereka sadar atau tidak sadar. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Ashar.
Halaman:
Sumber: Youtube Cinta Islam
Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki akan mengalami getaran seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging sapi atau kambing yang baru disembelih, dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.
Tanda ini akan terasa bagi mereka yang sadar dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan hilang begitu saja tanpa ada manfaat.
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan waktu yang tersisa untuk bertaubat kepada Allah SWT, mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
2. 40 Hari Sebelum Kematian
Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Ashar bagian pusat kita akan berdenyut-denyut.
Pada waktu ini, daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas arsy Allah Azza wa Jalla.
Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediannya ke atas kita. Di antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu dan malaikat maut akan memperlihatkan wajahnya sekilas.
Dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan meraskaan seakan-akan bingung seketika.Adapun malaikat ini wujudnya hanya seorang, namun kuasanya untuk mencabut nyawa adalah setara dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
3. 7 Hari Sebelum Kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada orang yang diuji dengan musibah sakit. Dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba dia berselera untuk makan.
4. 3 Hari Sebelum Kematian
Pada saat ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi seseorang yaitu diantara dahi kanan dan dahi kiri.
Jika tanda ini dapat diketahui atau dipahami, maka berpuasalah. Setelah itu supaya perut kita tidak mengandung banyak najis. Dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga, mata hitam seseorang itu tidak akan bersinar lagi. Dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun dan ia dapat diketahui jika seseorang melihatnya dari bagian sisi.
Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam, telapak kakinya yang terlanjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
5. 1 Hari Sebelum Kematian
Ini akan berlaku sesudah waktu Ashar di mana akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di bagian ubun-ubun. Dimana ini menandakan tidak akan sempat untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya.
6. Tanda Akhir
Akan terjadi kondisi dimana akan merasakan suatu kondisi udara di bagian pusat dan akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian jakun.
Ketika ini terjadi kita harus senantiasa mengucapkan kalimat syahadat dan berhusnudzon kepada Allah SWT, sembari menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita.
Bersiap-siaplah hari itu pasti akan datang. Sudah siapkah bekal kita menghadap Allah SWT?
Wallahu a’lam bishawab.***