5 Amalan yang Dibenci Setan, Wajib Baca Agar Terbebas Darinya


 Ilustrasi setan /Pixabay/TheDigitalArtist

MANTRA SUKABUMI - Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, agar tidak diganggu setan, hendaknya kita berlindung kepada Allah SWT agar kita terbebas dari tipu dayanya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengajarkan beberapa amalan, yang dapat menjauhkan diri seseorang dari tipu daya, serta gangguan setan.

Apa sajakah amalan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tersebut, agar kita tidak diganggu dan terhindar dari godaan setan? Simak Ulasannya di bawah nanti.

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, terdapat beberapa amalan yang di ajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, agar di amalkan oleh tiap-tiap muslim.

Berikut ini adalah amalan yang harus dilakukan oleh tiap-tiap muslim, antara lain:

Kesatu: Berlindung diri kepada Allah SWT dari gangguan setan ketika masuk kamar kecil. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata.

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ قَالَ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ »

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Artinya, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masuk kamar kecil, beliau mengucapkan:

“ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITS"

Artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan dari-Mu dari setan laki-laki maupun setan perempuan.” (HR. Bukhari, no. 142, 6322; Muslim, no. 375)

Kedua: Berwudhu ketika bangun tidur, dan berdzikir kepada Allah agar terbesar dari tipu daya setan. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda.

عَقِدَ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ

Artinya, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Dalam setiap ikatan, setan akan mengatakan: "Malam masih panjang, tidurlah!"

Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan. Kemudian jika ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir.

Di pagi hari ia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, ia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari, no. 1142 dan Muslim, no. 776)

Ketiga: Istintsar saat bangun tidur. Sebagaimana riwayat yang sama dari Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda

إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيَاشِيمِهِ

Artinya, “Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka hiruplah air ke dalam hidung lantas keluarkan, lakukanlah sebanyak tiga kali karena setan itu bermalam di bagian dalam hidungnya.” (HR. Muslim, no. 238).

Keempat: Jangan membiasakan diri tidur sampai pagi datang, seorang sahabat Rasulullah SAW, yakni Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

Di hadapan Nabi Muhammad SAW disebutkan tentang seorang lelaki yang tidur semalaman sampai waktu pagi. Rasulullah SAW pun bersabda

ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيطَانُ فِي أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ : في أُذُنِهِ –

“Laki-laki itu telah dikencingi setan pada kedua telinganya.” Atau beliau bersabda, “Pada telinganya.” (HR. Bukhari, no. 3270 dan Muslim, no. 774)

Kelima: Beriman kepada Allah SWT dan berpasrah diri kepada-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman

إِنَّهُۥ لَيْسَ لَهُۥ سُلْطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَٰنُهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُۥ وَٱلَّذِينَ هُم بِهِۦ مُشْرِكُونَ

Artinya, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya.

Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An-Nahl: 99-100). ***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel