Kisah Keluarga Pilih Hidup di Tengah Hutan, Konon Mantan Pengusaha
Ilustrasi Mantan Pengusaha Yang Memilih Tinggal Di Tengah Hutan (Foto: YouTube/Alman Mulyana)
Reporter : Arini Saadah
Kedamaian bisa didapatkan dengan jalur apa saja, salah satunya menjauhi hingar bingar kota untuk tinggal di tengah hutan seperti pasangan suami istri yang satu ini.
Dream – Untuk sebagian orang, kehidupan berkecukupan harta terkadang tidak selamanya bisa memberikan kebahagiaan. Salah satunya pasangan suami istri yang pernah menjadi pengusaha sukses ini.
Mereka memilih meninggalkan kehidupan hingar bingar perkotaan untuk tinggal di tengah hutan. Kehidupan yang sangat jauh dari keramaian kota dan bahkan teknologi.
Rumah mereka dibangun hanya dari kayu beratapkan dedaunan. Meskipun sederhana, kehidupan mereka berkecukupan. Bahkan mereka merasakan kebahagiaan tiada terkira di hutan tersebut. Mereka sudah hidup selama 23 tahun di tengah hutan tersebut.
Konon mereka dulunya adalah seorang pengusaha kaya, bahkan sudah menunaikan ibadah haji dan umroh. Penasaran seperti apa kisahnya? Simak cerita selengkapnya berikut ini.
2 dari 7 halaman
Tinggalkan Hingar Bingar Kota
Kisah unik dan inspiratif ini dikutip dari kanal YouTube Alman Mulyana. Pemilik akun tersebut sengaja mengunjungi seorang, yang kabarnya, mantan pengusaha dan meninggalkan segalanya demi tinggal di hutan.
Alman mengaku takjub dengan keputusan pasangan mereka di zaman kala sebagian orang menginginkan hidup di perkotaan dengan segala fasilitasnya.
“Jika ketemu nih rumahnya, mudah-mudahan ketemu, nih orang luar biasa,” lanjutnya.
3 dari 7 halaman
Sudah Puluhan Tahun
Tampak pemilik akun tersebut berjalan kaki menelusuri jalan masuk ke dalam hutan untuk mencari kediaman suami istri mantan pengusaha tersebut.
Menurut keterangannya, konon katanya suami istri ini sudah tinggal di tengah hutan selama puluhan tahun.
“Yang katanya sih udah puluhan tahun tinggal di hutan. Jadi saya bener-bener mengikuti (jalan) bekas mobil,” jelasnya.
Akhirnya ia sampai di rumah dan ketemu sang istri mantan pengusaha tersebut. Tampak
“Assalamualaikum ibu. Namanya siapa ibu?”
“Kalau seorang istri itu namanya kalau suaminya pak Aas, namanya jadi Aas, nama ibu hilang,” jawab ibu Aas.
“Nah bu, ibu sudah berapa lama tinggal di hutan ini?” tanya pemilik akun.
“Sudah 23 tahun,” jawab Ibu Aas.
4 dari 7 halaman
Alasan Tinggal di Hutan
Kediaman ibu Aas dan suaminya itu tampak sederhana. Hanya terdiri dari kayu dan bambu dengan bentuk rumah panggung. Bahkan atapnya dibuat dari dedaunan. Sementara di depan rumahnya ada kolam air yang jernih. Sehingga suara gemericik air bisa menambah ketenangan hati yang tinggal di sana.
Jika dilihat kehidupan mereka sangatlah natural yang jauh dari polusi dan keramaian. Pepohonan hijau dan suara kicauan burung menambah suasana sejuk dan menenangkan.
Selain itu, suami istri itu membangun rumah di tengah hutan tanpa bantuan orang lain. Artinya dibangun dengan tangan sendiri. Dalam obrolan tersebut, terungkap alasan mengapa mereka memilih tinggal di tengah hutan.
“Apa yang ada di pikiran bapak, sampai bapak dan ibu ingin hidup di hutan,” tanya Alman.
“Apa ya, udah jalur hidup, tujuan kita tuh hijrah,” jawab Ibu Aas.
5 dari 7 halaman
Mampu Kuliahkan Ketiga Anaknya
Ibu Aas dan suaminya sudah 28 tahun membina rumah tangga dan dikaruniai 3 orang anak. Meskipun tinggal di tengah hutan dan mencari nafkah seadanya, namun pasangan suami istri ini mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
“Ibu punya anak berapa bu?” tanya Alman.
“Tiga, yang pertama karena sudah nikah jadi ikut suami, yang kedua kuliah, kebetulan pulang,” jawab Bu Aas.
“Anak ibu kuliah?” tanya Alman keheranan.
“Iyalah,” jawab ibu singkat.
“Luar biasa, orang tuanya hidup di tengah hutan, masih bisa membiayai kuliah anak. Kuliah di mana buk?” tanya Alman lagi.
“Kalo yang pertama itu sarjana di UIN Bandung, yang kedua kuliah di STKIP Pasundan, yang ketiga baru lulus insyaallah juga mau dikuliahkan,” jawab ibu bangga.
Mendengar jawaban sang ibu, Alman pun turut mendoakan agar keluarga Bapak Aas diberi kesehatan dan dimudahkan rezekinya.
6 dari 7 halaman
Sarjana Kehutanan
Setelah ditelisik, rupanya Ibu Aas memiliki latar pendidikan sarjana dan suaminya menggenggam gelar sarjana kehutanan. Sehingga mereka tahu betul bagaimana memanfaatkan hutan tanpa merusaknya.
“Ibu lulusan apa bu sekolah?” tanya Alman.
“Kata orang sih sarjana juga,” jawabnya singkat.
“Kalau bapak background pendidikannya apa?” tanyanya lagi.
“Kehutanan,” jawab ibu.
“Pantesan punya ilmu hutan gais,” kata Alman.
7 dari 7 halaman
Mantan Pengusaha
Saat ditanya apakah benar suaminya mantan pengusaha, sang ibu pun menjawabnya dengan santai. Bahkan ia mampu belajar dari masa lalu demi masa depan yang bahagia. Buktinya ia bisa hidup bahagia meskipun tinggal jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
“Apakah benar bapak ini mantan pengusaha?”
“Yang lalu biarlah berlalu, sekarang nyatanya begini kita nikmati,” jawabnya.
“Tapi benar gak bu?” tanyanya lagi.
“Iya, kata orang,” jawab ibu.