Inilah Doa yang Bisa Mengantarkan Seseorang Jadi Penghuni Surga, Rasullullah SAW Ajarkan Istighfar
Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Membaca doa dan dzikir ataupun ayat-ayat suci Al-Qur’an sangat dianjurkan Rasulullah untuk mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Banyak pilihan doa dan dzikir yang bisa diamalkan oleh umat muslim, baik dari bacaan pendek ataupun doa panjang.
Setiap doa tentu memiliki keutamaannya sendiri.
Seperti halnya dizikir Sayyidul Istighfar.
Perlu diketahui memanjatkan istighfar sangat dianjurkan Rasulullah SAW.
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW diriwayatkan Imam Al Thabrani dan Muslim.
اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ فِي اليَوْمِ اِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّة
Artinya:
"Sesungguhnya Rasulullah mengumpulkan manusia dan beliau berseru, ”Wahai manusia, tobatlah kalian kepada Allah."
Membaca doa dan dzikir ataupun ayat-ayat suci Al-Qur’an sangat dianjurkan Rasulullah untuk mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
"Sesungguhnya saya bertobat kepada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali."
Memohon ampunan kepada Allah SWT juga sebagaimana tercantum dalam firman-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Nuh : 10.
Maka Aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” (QS. Nuh ayat 10).
Selain memanjatkan kalimah istighfar ada juga doa sayyidul istighfar.
Adapun sayyidul istighfar maksudnya adalah doa istighfar yang paling utama.
Selain itu, sayyidul istighfar berarti raja dari semua macam doa memohon ampunan.
Sayyidul istighfar melebihi seluruh bentuk doa istighfar.
Doa ini mencakup makna taubat dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
Dilansir dari bincangsyariah.com, dalam sebuah hadis, umat muslim dianjurkan untuk berdoa dengan sayyidul istighfar setiap selesai shalat sebanyak tiga kali.
Sebagaimana Rasul mencontohkannya.
Doa Sayyidul Istighfar
Berikut doa sayyidul istighfar merupakan ini dianjurkan Rasulullah SAW.
اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa ant(a)
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku."
"Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku."
"Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat."
"Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat)."
"Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau."
Doa sayyidul istighfar diambil dalam hadis riwayat Imam Al Bukhari.
Rasulullah SAW bersabda,
وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ»
"Barangsiapa yang mengucapkannya ( doa sayyidul istighfar) di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga."
"Barangsiapa yang membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari No.6306)
Betapa, keutamaan doa sayyidul istighfar dapat mengantarkan pada karunia Allah SWT digolongkan menjadi para penghuni surga.
Dalam hal ini mengamalkan doa ini juga memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Makna dari sayyid adalah orang yang memiliki kebaikan dan kedudukan lebih tinggi dari orang dikalangan mereka.
Demikian dari bacaan doa sayyidul istighfar terkandung hikmah.
Sebaiknya jangan sia-siakan kesempatan untuk selalu mohon maaf dan memohon ampunan bertaubat kepada Allah SWT.
Karenanya, manusia tak pernah tahu kapan ajal itu tiba.
Apakah dalam keadaan kita bertaubat atau bermaksiat.
Oleh karena itu, dianjurkan Rasulullah SAW untuk senantiasa memanjatkan istighfar selagi bisa dan ada kesempatan.