Manusia Calon Penghuni Surga Firdaus, Salah Satunya Orang yang Jaga Kemaluannya dari Perbuatan Keji dan Zina
Manusia Calon Penghuni Surga Firdaus, Salah Satunya Orang yang Jaga Kemaluannya dari Perbuatan Keji dan Zina /
MANTRA SUKABUMI - Mendengar kata Surga, setiap orang pasti menginginkan bisa merasakan berada di dalamnya, namun, tahukah kita bahwa surga itu ada beberapa nama dan tingkatannya ?
Salah satu nama surga yang diidam-idamkan setiap muslim agar bisa berada di dalamnya adalah Surga Firdaus. Ternyata terdapat ciri khusus bagi calon penghuni surga firdaus.
Lalu siapakah mereka, seperti apa ciri-cirinya ? Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat kembali orang-orang yang beriman.
Berikut golong manusia calon penghuni surga firdaus, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube @NS BOR CHANNEL pada Senin, 5 Juli 2021.
Adapun surga yang diciptakan Allah tersebut bermacam-macam di mana yang paling tinggi dan paling utama adalah surga Firdaus.
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda: "Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling afdhol (utama)." (HR. Tirmizi dan disahihkan oleh Al-Albani).
Jika demikian, kita sebagai manusia pasti berharap untuk menjadi salah satu yang terpilih menjadi penghuni surga Firdaus.
Untuk bisa mewujudkan itu, Allah SWT pada dasarnya telah memberikan bocoran siapa saja yang berhak masuk surga tertinggi itu.
Halaman:
Editor: Robi Maulana
- Orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya
Golongan ini merupakan orang-orang yang pada waktu sholat memusatkan perhatian hanya kepada Allah serta ikhlas dalam menjalankannya.
Memang untuk mencapai khusyu' dalam sholat sangatlah berat, tapi dengan ketulusan hati dan tetap fokus pada setiap apa yang kita baca, dan menghayati artinya, maka kekhusyu'an akan tercapai.
Dalam tafsir Ibnu Abbas, orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya yaitu orang-orang yang merendahkan diri, tawadu', tidak melirik ke kanan dan kekiri, serta tidak pula meninggikan tangan mereka, dan mengangkat kedua sikut dalam sholat.
Dalam bahasa Imam Qatadah orang-orang yang khusyu' adalah mereka yang merendahkan diri, menundukkan jiwa yang diperlihatkan oleh anggota badan dengan diam dan pasrah.
Khusyu' di dalam hati maksudnya adalah, sungguh-sungguh dalam melaksanakan sholat dengan memasrahkan diri sepenuhnya. Manfaat sholat khusyu' tersebut juga akan diperoleh kelak pada hari kiamat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Rasulullah SAW, bahwa di antara 7 golongan yang mendapat naungan Allah.
Pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdzikir (ingat) kepada Allah dalam kesendirian atau (Kesunyian), kemudian air matanya mengalir.
- Orang-orang yang mengerjakan Zakat
Zakat memberikan banyak manfaat bagi pelakunya, diantaranya membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta berlebihan pada dunia, serta mensucikan hati, sehingga menumbuhkan sifat-sifat kebaikan dalam diri.
Allah SWT dalam FirmanNya Al Quran dan hadist banyak dijelaskan balasan dan imbalan bagi orang yang menunaikan zakat.
Begitu juga banyak disampaikan Ancaman bagi pembangkang tidak membayar zakat. Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya dijalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih."(QS At taubah : 34).
Maksud menafkahkan di jalan Allah dalam ayat tadi adalah mengeluarkan zakat. Diantara siksaan pedih tersebut adalah tubuh orang yang tidak mau membayar zakat akan di sulut batu-batu dan besi yang dipanaskan di dalam neraka jahanam.
- Orang-orang yang menjaga kemaluannya dari perbuatan keji dan zina
Saat ini menjaga kemaluan dari hal-hal yang haram terasa sangat berat, karena untuk mendekati perbuatan zina sudah semakin mudah diakses saja.
Untuk itu, kita berusaha menahan hati dan pandangan agar tidak tergoda mendekati perbuatan Terkutuk di mata Allah SWT.
Berusahalah setia terhadap istri yang kita miliki, sesungguhnya itu tiada tercela. Barangsiapa mencari di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.
Dikatakan, bahwa barangsiapa yang mampu menjaga pandangan, pikiran, ucapan dan tindakan, berarti ia telah menjaga agamanya.
Karena itu Islam menekankan kepada umatnya untuk selalu menjaga kemaluannya agar terhindar dari perbuatan zina.
Allah SWT Berfirman : "Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa yang mencari yang sebaliknya mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS Al Ma'arij : 29 - 31).
- Orang-orang yang menahan pandangannya
Orang-orang yang menahan pandangannya artinya menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
Pandangan mata itu panah beracun yang membuat kita terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan.
Mencegah pandangan bukanlah perkara yang mudah di era modern ini, banyaknya kaum wanita yang meniru budaya barat untuk berpakaian mini yang tidak sesuai syariat Islam yang membuat mata para lelaki ingin meliriknya.
Dampaknya pun bukan hanya dosa, hal-hal buruk lainnya dapat terjadi, bukan hanya dampak buruk di dunia saja.
Namun di akhirat semua anggota tubuh ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.
Di saat itulah mulut akan dikunci dan kemudian kaki tangan telinga mata dan anggota tubuh lainnya akan memberikan kesaksian di hadapan Allah atas segala yang telah diperbuatnya.
Mencegah pandangan merupakan salah satu perintah agama yang harus kita jalani Jika kita ingin mendapatkan pahala berlipat ganda, Selamat dari api neraka juga terhindar dari fitnah.
- Orang-orang yang mampu menjaga amanah dan janji yang telah dipikulnya
Allah SWT menempatkan amanah sebagai satu akhlak yang memiliki kedudukan sangat spesial bagi hambanya.
Bahkan seseorang yang memiliki sikap amanah bisa menjadi kekasihnya. Sebaliknya, seseorang yang suka berkhianat sangat dibenci Allah dan akan diperlihatkan kepada seluruh makhluk di hari pembalasannya kelak.
Orang-orang yang memelihara amanah dan menepati janji yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka.
Islam mewajibkan kita untuk menjaga amanah, yaitu bersikap jujur dan bisa dipercaya.
Sebagaimana firman Allah SWT: "Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.
Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah maha mendengar, Maha Melihat." (QS An Nisa : 58).
- Orang-orang yang memelihara sholatnya
Orang yang memelihara sholatnya yaitu senantiasa menunaikan sholat tepat pada waktunya dan berjamaah di Masjid bagi kaum muslimin.
Hal ini terasa berat bagi orang-orang yang tidak terbiasa, banyak saja alasan yang menyebabkan mereka enggan menunaikan sholat di masjid berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda: "Islam itu dibangun di atas lima perkara yaitu : bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah dan berpuasa pada bulan Ramadhan."
Sholat memiliki keutamaan-keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang menegakkan sholat dan rukun rukunnya. Yang lebih utama lagi, Apabila sunah-sunah sholat lima waktu telah di dikerjakan.
- Orang-orang yang menjauhkan diri dari perbutan tidak berguna
Mereka inilah yang senantiasa memiliki perbuatan yang bermanfaat daripada membuang-buang waktu. Orang-orang ini akan selalu meninggalkan kebathilan dan sumpah yang tak perlu.
Barangsiapa yang banyak main-mainnya, dipandang orang ringanlah nilai dirinya. Oleh karena itu, setiap pribadi orang beriman ia senantiasa memperhatikan kata-katanya dalam berbicara baik secara langsung, secara tatap muka di mimbar, di media, dalam tulisan pesan singkat atau dalam mengunggah status.
Sebagaimana ciri-ciri orang beriman di dalam awal surah al-mu'minun yakni, mampu menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna dan sia-sia dan surga firdaus adalah imbalan baginya.
Itulah Golongan manusia calon penghuni surga firdaus. Semoga kita semuanya menjadi bagian dari penghuni surga Firdaus. Aamiin ya rabbal 'alamiin.***