6 Amalan Dzikir setelah Sholat Menurut Ustadz Adi Hidayat, Amalan untuk Masuk Surga
Tangkap layar saat Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai enam jenis dzikir yang bisa diamalkan setelah Sholat. /Youtube/Majlis Islami
PORTAL JEMBER - Ketika selesai mengerjakan sholat fardhu, sangat dianjurkan untuk membaca dzikir.
Dzikir membuat manusia mendapatkan banyak tambahan pahala yang bisa membawanya ke surga.
Berdzikir terlebih dahulu menjadi salah satu faktor sebuah doa dikabulkan oleh Allah. Lantas, bagaimana bacaan dzikir setelah sholat fardhu yang benar itu?
Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah video di Youtube Majlis Islami yang diunggah tanggal 9 Oktober 2020 menjelaskan, ada 6 amalan dzikir setelah sholat, yaitu:
1. Kalimat Thoyyibah
Kalimat Thoyyibah berarti kalimat yang mengandung kebaikan. Dasarnya ada pada Q.S Al-Baqarah ayat 152:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ - ١٥٢
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
Jadi, kalimat thaoyyibah yang digunakan untuk berdzikir adalah dengan menyebut nama Allah.
Bisa berdzikir dengan langsung menyebut nama Allah, bisa dengan menyandingkan sifatnya. Contoh subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar.
Selain itu, bisa juga dengan beristighfar kepada Allah dengan mengucapkan astaghfirullah.
Bisa juga dengan menggunakan asmaul husna atau nama-nama Allah yang baik, contoh Ar-Rohman, Ar-Rohim, Al-Malik, dan lainnya.
Hal tersebut berdasarkan Q.S 17:110
قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا - ١١٠
"Katakanlah (Muhammad), 'Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma‘ul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.'"
2. Doa
Dzikir bisa juga berarti doa karena dzikir sejatinya mengingat Allah. Ketika manusia berdoa kepada Allah, tentu ia akan otomatis mengingat Allah.
Dzikir bisa diartikan berdoa ini berdasarkan Q.S Al-A'raf ayat 205
وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ - ٢٠٥
"Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah."
Setiap manusia pasti pernah diberikan situasi untuk menyebut Allah untuk menunjukkan bahwa ia makhluk, bukan Tuhan.
Contohnya adalah pada saat pandemi seperti saat ini, ada banyak kesulitan yang dihadapi.
Maka, manusia cenderung akan kembali mengingat Allah saat dalam kesulitan.
Namun, jika sudah diberikan kesulitan, diberikan sakit masih tidak mau berdoa, maka akan ditenggelamkan dalam neraka jahannam.
3. Baca Al-Qur'an
Dzikir juga berarti membaca Al-Qur'an. Jadi, jika seorang muslim membaca Al-Qur'an, ia berarti sedang berdzikir kepada Allah.
Hal tersebut berdasarkan Q.S Al-Hijr ayat 9
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ - ٩
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
Dalam ayat tersebut, Al-Qur'an disebut sebagai dzikir karena bisa membuat manusia ingat kepada Allah.
Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah sendiri yang akan menjaga keaslian isi Al-Qur'an.
Jadi, isi Al-Qur'an tidak akan pernah berubah dari sejak diturunkan hingga hari akhir nanti.
4. Menghafal atau Mengulang Hafalan Al-Qur'an
Membaca ayat Al-Qur'an itu termasuk mengulang hafalan dan termasuk berdzikir. Contohnya adalah membaca surat Al-Ikhlas, membaca ayat kursi atau lainnya setelah sholat.
Hal ini berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an, salah satunya adalah Q.S Al-Qamar ayat 17.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ - ١٧
"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"
5. Sholat Sunnah Setelah Sholat Fardhu
Ketika selesai sholat fardhu, maka ada sunnah untuk mengerjakan sholat yang disebut sholat sunnah rowatib.
Memang ada berbagai macam nama sholat, namun secara umum sholat juga disebut dengan dzikir.
Hal ini dikarenakan dengan mengerjakan sholat manusia bisa ingat kepada Allah.
Hal ini berdasarkan Q.S Taha ayat 14
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ - ١٤
"Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku."
6. Ta'lim
Ta'lim atau majlis ta'lim yang juga biasa disebut sebagai pengajian. Berinteraksi dengan masyarakat setelah sholat dengan cara bersalaman.
Semua itu merupakan bagian dari dzikir atau nama umum dari dzikir.
Hal tersebut berdasarkan Q.S Ali Imran: 190-192 tentang mengingat Allah dalam kegiatan sosial.
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ - ١٩٠
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ - ١٩١
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."***