Nafkah Kurang tapi Suami Memberi Jatah pada Ibunya, Bagaimana Hukumnya? Begini Jawaban Bijak Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan masalah rumah tangga yang sering dihadapi, yakni terkait nafkah /Tangkap layar dari akun Instagram @buyayahya_albahjah
PORTAL JEMBER – Ulama ternama Buya Yahya menjelaskan terkait hal-hal yang kerap menjadi masalah dalam rumah tangga, salah satunya terkait nafkah suami kepada istri.
Dalam sebuah kesempatan, ada seorang wanita yang bertanya terkait suaminya yang memiliki sifat mementingkan keluarga ketimbang istri dan anak-anaknya.
Bahkan, suami tersebut rela berhutang untuk memenuhi kebutuhan ibunya. Akan tetapi untuk keperluan istri dan anaknya sendiri selalu perhitungan.
Selain itu, si suami tersebut juga tidak terus terang kepada istrinya kalau dia sering memberikan sejumlah materi kepada ibunya.
Menjawab hal tersebut, Bua Yahya mengatakan seharusnya si wanita itu merasa bangga memiliki suami yang demikian.
“Dia sangat peduli pada ibundanya, artinya suami anda suami yang penuh berkah,” kata Buya Yahya, dilansir PORTAL JEMBER dari YouTube Buya Yahya yang diunggah 8 Februari 2021.
Selain itu, si suami tersebut juga tidak bersifat dholim kepada istrinya, sebab masih memberikan kebutuhan sehari-hari.
“Bahkan ketika ada kekurangan dia masih ngasih meski harus diminta,” katanya.
“Dia (suami) juga ada kelebihannya, yaitu ikatannya dengan ibundanya sangat luar biasa, dan itu tidak akan bisa dipisah oleh siapapun,” sambungnya.
Buya Yahya bahkan menyanjung sikap laki-laki yang demikian karena saking hormatnya kepada ibundanya dia tidak bisa membatasi permintaannya.
“Saya sanjung laki-laki yang hebat itu,” kata Buya Yahya.
Pengasuh Pesantren Al-Bahjah itu berpesan kepada setiap wanita jangan sampai memiliki sikap iri atau cemburu kepada ibu dari suami.
“Itu hal yang tidak terpuji, saya ingatkan karena tanda cinta saya kepada anda,” ujarnya.
Kemudian terkait suami yang tidak memberitahu istri saat memberikan sejumlah materi kepada ibundanya, Buya Yahya mengatakan memang tidak perlu diberitahu.
Sebab menurutnya, wanita yang memiliki rasa cemburu dan iri pasti tidak akan mendukung sikap suaminya yang demikian.
“Anda malah gelisah, anda malah cemburu. Cemburu itu yang normal,” ujarnya.
Buya Yahya juga menasehati wanita tersebut bagaimana cara supaya suaminya lebih mencintai dirinya, yakni dengan ikut mengabdi kepada ibunda si suami.
“Nanti suami anda jatuh cinta yang kesekian kalinya pada anda, itu caranya orang cerdas,” jelasnya.
Buya Yahya menasehati demikian supaya demi kebahagiaan rumah tangga mereka berdua.***