3 Dosa Mertua Kepada Menantu, Nomor Dua Sering Terjadi


 Kenali jenis dosa mertua pada menantu /Pexels


JURNAL PALOPO- Meski menjadi orang yang paling dituakan, namun ternyata mertua juga bisa melakukan dosa kepada menantu.


Menjadi sosok yang selalu dihormati, mertua adalah orang tua kedua bagi seorang anak ketika telah menikah.


Meski terkadang menjadi ibu kedua, tapi kedudukan mertua harusnya tidak dibedakan oleh orang tua kandung, begitupun sebaliknya.


Pernikahan memang ada banyak cerita yang lahir, mulai dari masalah kedua pasangan hingga masalah bersama mertua.


Ini sudah menjadi hal biasa yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia.


Namun, taukah Anda meski menjadi sosok yang dituakan nyatanya ada beberapa hal yang bisa membuat seorang mertua berdosa.


1. Menuntut Menantu Harus Sesuai Keinginan


Setiap manusia sudah tentu di bekali dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada yang pandai memasak namun tidak pandai dalam mengurus anak.


Ada pula yang pandai mencari rezeki tapi kurang mahir dalam mengurus pekerjaan rumah.


Untuk itu dari pada menjatuhkan menantu, ada baiknya seorang mertua menyadari kelebihan dan kekurangan dari menantunya.


Dalam Channel Youtube Jamaah Nurul Qolbi menjelaskan bahwa, apabila mertua menuntut keinginannya kepada menantu.


Maka hal tersebut sangatlah tidak dibenarkan dalam ajaran Islam, karena hal ini bisa memicu pertengkaran antara menantu dan mertua yang berujung pada dosa besar.


2. Ikut Campur Urusan Rumah Tangga


Hal seperti ini, sangat sering dijumpai dimana seorang mertua masih ikut campur urusan rumah tangga anaknya.


Padahal mencampuri urusan rumah tangga menantu, merupakan hal yang tidak dibenarkan dalam syariat agama.


Dari channel Youtube Jamaah Nurul Qolbi, menjelaskan bahwa apabila seorang anak sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri, maka tugas sebagai orang tua dalam hal ini sudah selesai.


Sehingga seorang mertua tidak diperkenankan mencampuri apa yang menjadi urusan dari keluarga menantu, kecuali jika anak atau menantu meminta pendapat mertua.


3. Memandang Rendah dan Menjelek-jelekkan Menantu


Ini juga sepertinya sudah menjadi hal biasa yang dilakukan oleh seorang mertua, ketika tidak menyukai menantunya.


Padahal harusnya seorang mertua dari pada Menjelek-jelekkan menantunya, lebih baik mengoreksi mengapa anaknya bisa dipertemukan oleh Allah SWT.


Selain itu, mertua juga lebih baik memberikan motivasi dan mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan menantunya, selama hal tersebut tidak meyimpang dari syariat agama.


Karena semua itu juga demi kebaikan keluarganya hari ini hingga dimasa mendatang.


Itulah mengapa ketika memutuskan menikah, seorang anak atau menantu sangat di sarankan dalam agama, untuk hidup terpisah dari orang tau maupun menantu.


Ini bertujuan menghindari berbagai gesekan yang bisa saja menghancurkan pernikahan yang sangat di benci oleh Allah SWT.***

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel