Ciri-ciri Manusia yang Dicintai Allah Menurut Ustadz Adi Hidayat, Salah Satunya Mampu Menjaga Wudhu


 Ilustrasi wudhu. /Instagram @Arief Al Fikri


PortalJember.com - Setiap manusia pasti ingin dicintai Allah Swt. Lalu, apa saja ciri-ciri hamba yang memperoleh keistimewaan ini? Simak jawaban Ustad Adi Hidayat berikut.


Salah satu yaitu mampu menjaga wudhu. Sifat atau karakteristik tersebut sudah dijelaskan dalam Al'Qur'an.


Dilansir PortalJember.com dari kanal Youtube Kajian Islam Official yang diunggah pada tanggal 03 November 2021, inilah ciri-ciri manusia yang dicintai oleh Allah menurut Ustadz Adi Hidayat.


1. Mau bertaubat


Di dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-2 telah dijelaskan bahwa Allah Swt mencintai umat manusia yang mau bertaubat. Bagaimana maksudnya?


Secara sadar, manusia tersebut mau berubah dan berhijrah ke jalan yang baik. Ketika umat manusia mampu melakukan hal ini, maka ia akan mendapat anugerah cinta dari Allah Swt.


Oleh sebab itu, jangan pernah membandingkan cinta Allah dengan duniawi. Karena tidak ada yang bisa menandingi hal tersebut.


Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan, "Kalau anda ingin berubah menjadi baik dan harus meninggalkan duniawi. Demi Allah kalau boleh saya saran, pilihlah cinta Allah."


"Ketika anda dicintai oleh Allah, maka semua akan mengikuti dalam kehidupan anda," lanjut pria berkacamata ini.


Adapun ciri-ciri manusia yang bertaubat yaitu sering mengucapkan istighfar. Jika rutin membaca ayat tersebut, Allah Swt pasti mengampuni dosa-dosanya.


Bagaimana cara mengetahui taubat yang diterima Allah? Cukup perhatikan kebiasaan sehari-hari. Jika awalnya ia sering marah-marah, maka setelah taubat lebih sabar dan berbuat hal-hal baik.


Lebih dari itu, Allah juga menurunkan rahmat kepada setiap manusia yang mau bertaubat. Sehingga, masalah rezeki dan urusan duniawi lainnya sudah dijamin oleh Allah Swt.


2. Menjaga wudhu


Orang yang menjaga wudhu setiap harinya disebut mutatohhirin. Perlu diketahui bahwa makna doa sesudah wudhu yaitu memohon cinta dan ridha Allah Swt.


Orang yang mampu menjaga wudhu tidak diartikan hanya wudhu ketika mau shalat saja. Setiap kali wudhunya batal, ia akan mengambil wudhu kembali. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. ***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel