Kisah Penjual Ayam Potong di Tangerang Mengasuh 300 Anak Yatim
JAKARTA– Azan subuh baru berkumandang dan suara ayam berkokok saling bersaut menyelimuti rumah Sudirman (46), seorang penjual ayam potong di Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Dirman sapaan akrabnya, sudah sibuk memilih dan memotong ayam yang hendak dijual ke pelanggan setianya.
Namun, tampak berbeda saat ACTNews mengikuti kegiatan Dirman pada pagi buta itu. Rupanya, di samping bekerja sebagai penjual ayam potong, Dirman adalah pemilik Yayasan Satu Atap, yakni sebuah yayasan yang menaungi anak yatim dan duafa yang telah didirikan sebelas tahun lalu.
“Sebelum 2010, saya jadi pedagang sayur keliling Mas. Saat berjualan, saya sering mendengar curhat ibu-ibu janda yang enggak mampu menafkahi anaknya dan membayar uang sekolah. Qadarullah, Allah mengetuk hati saya membantu anak-anak yatim ini. Akhirnya saya mendirikan Satu Atap,” ungkapnya kepada ACTNews.
Bagi Dirman, Satu Atap diibaratkan sebagai tempat berlindung bagi anak yatim dan duafa yang kesulitan membiayai kebutuhan sekolah dan pangan keluarga. Ia yang yang hanya lulusan SMP mengaku resah dan khawatir tentang nasib anak yatim dan duafa yang selalu minim perhatian.
Perjalanan panjang selama 11 tahun tidaklah mudah. Dirman mengaku, ujian dan rintangan sudah ia rasakan semenjak mendirikan Satu Atap, mulai dari difitnah, diremehkan, hingga dituduh untuk memperkaya diri sendiri. Namun, Dirman tetap bersabar dan tak mau ambil pusing.
“Saya enggak mau emosi dan marah, mendoakan saja kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar mereka diketuk hatinya agar bersedekah untuk membantu anak yatim. Alhamdulillah mereka mulai sadar dan ikut bersedekah,” tuturnya.
Kini, Satu Atap menaungi sebanyak 300 anak yatim dan duafa, yang bukan hanya di Kota Tangerang. Bahkan, Satu Atap juga menaungi anak yatim korban Covid-19. Dirman menegaskan, Satu Atap tidak pernah membedakan latar belakang apa pun dalam menolong anak yatim. “Anak yatim itu adalah titipan Allah yang harus kita tolong dan selamatkan. Saya pegang prinsip, barang siapa yang sering membantu orang lain maka akan dibantu oleh Allah. Makin banyak menolong orang lain, maka semakin banyak Allah tolong saya,” ungkapnya.
Lewat usaha ayam potong ini, Dirman selalu bersyukur dan ikhlas menjalani kehidupan. Saat ini, Dirman tengah berfokus membangun rumah Satu Atap, yang diikhtiarkan dibangun 4 lantai untuk digunakan sebagai tempat mengaji, tahfiz Al-Qur’an, dan asrama yatim dan duafa.
“Kalau kita berbuat baik enggak ada yang susah, semua dimudahkan oleh Allah. Nikmat menolong anak yatim itu bikin tenteram lahir dan batin Mas. Karena kalau bukan kita siapa lagi, Insyaallah ini jadi tabungan kita di akhirat kelak,” kata Dirman menutup percakapan.