Doa Agar Istri Cepat Hamil Diamalkan Para Nabi, Disegerakan Allah Miliki Momongan, Usaha & Tawakal


 Kumpulan doa agar istri cepat hamil yang diajarkan Nabi

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Amalkan kumpulan doa pasangan suami istri agar segera diberi keturunan, dicontohkan oleh para nabi, terdapat dalam Al Quran.

Di luar dari isu childfree yang berkembang baru-baru ini, hamil dan memiliki anak adalah fitrah bagi setiap perempuan.

Perasaan cinta pada buah hati telah dikaruniakan oleh Allah SWT pada setiap hati orang tua.

Hampir semua pasangan suami istri menginginkan kehadiran anak dalam kehidupan mereka.

Meski demikian, karunia berupa anak yang diberikan oleh Allah SWT tak dapat diperoleh langsung oleh setiap pasangan suami istri.

Untuk itu, perlu ada ikhiar dengan usaha dan doa yang kemudian diakhiri dengan tawakal.

Allah SWT sangat mencintai hambanya yang berdoa. Bahkan, Allah berjanji akan mengabulkan doa para hambanya.

Dalam Quran Surat Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman:

Arab: ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Berdoa lah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.

Di dalam menjawab doa hambanya, Allah memiliki tiga cara.

Yang pertama, Allah akan langsung mengabulkannya doa hambanya di dunia. Yang kedua Allah akan mengabulkannya di akhirat. Atau jika tidak, maka Allah akan menggantinya dengan menjauhkan hamba dari musibah.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)

Berikut ini doa-doa agar cepat hamil atau mendapatkan keturunan:

Doa Nabi Ibrahim AS

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Rabbi hab lî minas shâlihîn

Artinya:"Tuhanku, berikanlah aku seorang anak yang saleh." ( Al Quran Surat As-Shaffat ayat 100)

Doa Nabi Zakaria AS dalam Al Quran Surat Ali Imran

رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء

Rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`

Duhai Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa.” ( Al Quran Surat Ali Imran ayat 38)

Doa meminta keturunan

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama.

“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon: 74)

Lantas kapan waktu paling baik seorang hamba memanjatkan doa pada Allah SWT?

1. Sepertiga Malam Terakhir

Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Bahkan merupakan waktu yang paling mustajab.

Sebab Rasulullah mensabdakan terkabulnya doa di waktu itu.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sepertiga malam terakhir inilah waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.

2. Usai Sholat 5 Waktu

Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرُ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ

“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)

Banyak ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah doa sebelum salam. Namun Imam Nawawi mencantumkan hadits ini dalam kitab Al Adzkar pada bab Dzikir-Dzikir Setelah Sholat.

3. Antara adzan dan iqomah

Doa antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Waktu antara adzan dan iqomat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)

Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.

4. Saat sujud dalam shalat

Sujud merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya banyak ulama memperpanjang sujud dalam sholat sunnah untuk memperbanyak doa di waktu itu.

Adapun dalam sholat lima waktu, waktu sujud harus disesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim)

5. Hari Jumat

Hari Jumat adalah waktu mustajab untuk berdoa. Khususnya di waktu yang sedikit di hari itu, sangat mustajab sehingga Rasulullah menyebutkan tidaklah hamba berdoa melainkan pasti dikabulkan Allah Ta’ala.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda:

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa waktu itu adalah sejak dimulainya khutbah hingga selesai shalat Jumat, sebagian ulama lainnya menjelaskan bahwa waktu itu adalah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam, dan sebagian ulama lainnya lagi menjelaskan bahwa waktu itu di akhir hari Jumat menjelang matahari terbenam.

6. Ketika adzan berkumandang

Ketika adzan berkumandang adalah waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya kita dianjurkan untuk menjawab adzan dan setelahnya berdoa.

ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتحت المطر

“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih)

7. Ketika turun hujan

Waktu turunnya hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa. Doa di waktu itu dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

(TribunStyle.com / Triroessita, Tribun Sumsel / Abu Hurairah)

Baca juga artikel terkait doa dan dzikir sehari-hari di sini >>

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel