Kabar Baik! Jamaah Umrah Ditargetkan Berangkat ke Tanah Suci Sebelum Akhir Tahun
Ilustrasi (Dokumentasi Okezone)
JAKARTA - Kabar baik bagi calon jamaah umrah Indonesia, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama menargetkan sebelum akhir tahun calon jamaah umrah asal Indonesia bisa berangkat ke Tanah Suci.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal PHU Hilman Latief dalam Special Dialogue Okezone dengan Tema Optimisme Umrah dan Haji untuk Jamaah Indonesia, di Jakarta.
"Pengennya kita secepatnya, sebelum akhir tahun berakhir kita menginginkan ada jamaah umrah berangkat," kata Hilman.
Hilman menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan diskusi dengan berbagai stakeholder terkait dalam rencana perjalanan ibadah umrah untuk mematangkan skemanya. Selain itu, komunikasi juga sudah dilakukan dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Tidak hanya itu, pertemuan juga sudah dilakukan antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi hingga pemerintah setempat melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)
"Kita juga bertemu dengan asosiasi-asosiasi penyelenggaran ibadah umrah dan banyak pihak," kata Hilman.
Hilman menambahkan, skenario-skenario perjalanan ibadah umrah harus dimatangkan dan disepakati kedua negara. Sebab, melakukan ibadah umrah di masa pandemi Covid-19 tentu akan berbeda jika dibandingkan kondisi normal.
"Karena memang ini kita melihat saat ini bukan sekadar umrah tapi umrah masa pandemi yang boleh jadi kita menyiapkan skenario-skenario yang harus diikuti oleh calon jamaah umrah agar mereka betul-betul ketika berangkat tidak banyak kesulitan," katanya.
Salah satu hal yang menjadi concern adalah kemungkinan lamanya karantina hingga perubahan biaya ibadah umrah. Hal ini lanjut Hilman perlu adanya kesepakatan pemerintah Arab Saudi dengan Indonesia.
"Nah ini kan harus ada kesepakatan bersama, bukan satu dua pihak, pihak Saudi siap menerima pihak kita siap memberangkatkan, jamaahnya siap berangkat, penyelanggara perjalanan ibadah umrah juga siap memberangkatkan, nah hotelnya juga harus siap, maskapainya siap, prokesnya siap," katanya.
Hilman menjelaskan, hal-hal teknis dalam penyelenggaraan ibadah umrah terus disiapkan dan dimatangkan, sehingga jika Arab Saudi sudah mengumumkan aturan resminya maka Indonesia sudah siap.
"Sepertinya kawan-kawan kita dari Kementerian Kesehatan juga sudah membuatkan skenario, membuatkan prokes yang bisa kita pakai, teman-teman kita di Kementerian Agama juga sudah menyiapkan skenario bagaimana memfungsikan asrama haji sebagai transit awal untuk treatment standar kesehatan dan sebagainya. Nah tinggal di-match-kan dengan di Arab Saudi," katanya.