7 Tips Mempermudah Mencari Rezeki Menurut Islam, Nomor 5 Suka dilupakan Orang
Ilustrasi seorang muslim sedang berdoa*/ /Pixabay.com/
BAGIKAN BERITA - Dalam menjalani hidup tentu umat Islam tak hanya mengejar bekal untuk akhirat saja, namun juga mencari rezeki sebagai bekal di dunia.
Rezeki berarti segala sesuatu yang bermanfaat, berdaya guna bagi setiap makhluk, serta dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber kehidupan. Rezeki juga berarti anugerah, karunia atau pemberian dari Allah SWT untuk makhluknya.
Dengan ungkapan lain adalah rezeki merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang kelangsungan hidup manusia dan mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik lagi.
Dalam menjalani hidup tentu umat Islam tak hanya mengejar bekal untuk akhirat saja, namun juga mencari rezeki sebagai bekal di dunia.
Kewajiban ini tidak hanya berlaku secara hukum sosial. Agama juga mewajibkan seseorang untuk mencari rezeki. Hanya saja rezeki yang dikejar tersebut adalah harus yang halal.
Firman Allah ; “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Q.S. Al Jumu’ah 62: 10).
Untuk mempermudah upaya mencari rezeki, ada baiknya Anda mengikuti tips dari redaksi Bagian Berita yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Luruskan niat
Pahamilah bahwa apa yang Anda lakukan adalah semata-mata karena perintah Allah. Kebahagiaan anak, kesenangan istri, dan ketenangan orang tua hanyalah efek samping ketika perinta-Nya Anda jalankan.
Barengi langkah pertama Anda keluar dari pintu rumah dengan basmallah sehingga setiap gerak kerja Anda diwarnai dengan nilai-nilai Ilahi.
2. Istighfar
Karena Anda tidak akan tahu berapa banyak dosa baik besar maupun kecil, yang sengaja ataupun tidak Anda lakukan dalam interaksi dengan rekan kerja.
Lebih dari itu istighfar menjadi salah satu kunci pembuka rezeki Anda sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadis.
“Siapa yang banyak beristighfar, Allah akan membebaskannya dari berbagai kedukaan, akan melapangkannya dari berbagai kesempitan hidup, dan memberinya curahan rezeki dari berbagai arah yang tiada diperkirakan sebelumnya.” (H.R. Ahmad).
3. Optimis, kerja keras, jujur, serta jauhi iri dengki
Adalah beberapa dari sekian sifat wajib yang harus ada dalam diri Anda. Kalau salah satunya masih belum dapat Anda aplikasikan, waktu yang ada dalam jam kerja Anda adalah kesempatan untuk terus belajar menjadi pribadi dengan kualifikasi seperti disebutkan di atas.
4. Jangan lupakan bagian orang lain
Zakat, infaq, dan shadaqah adalah cara untuk menghindari kesenjangan sosial. Dengan cara ini diharapkan ‘Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin’ tidak terjadi, atau paling tidak diminimalisir.
Bukankah Anda tidak mau memakan harta yang di dalamnya masih terdapat hak-hak orang lain? Zakat, infaq, dan shadaqah adalah pembersih harta anda dari yang bukan hak Anda, sebagaimana firman-Nya,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. At-Taubah 9: 103).
5. Silaturahmi
Disebut juga relationship atau networking. Di samping memberi peluang bagi pertukaran informasi produk, pasar, dan bagaimana memasarkan produk, silaturahmi juga selalu menyediakan ‘bonus’ yang tidak akan terduga.
“Barangsiapa yang ingin rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan maka peliharalah hubungan silaturahmi.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
6. Bersyukur
Anda tidak akan menyia-nyiakan peluang pertambahan rezeki dengan tidak mensyukurinya, kan? Allah berfirman,
“Dan, tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim 14: 7).
7. Doa
Akan teramat sangat sombong jika terlalu yakin dengan kemampuan Anda atau tim dalam menyelesaikan sesuatu.
Salah satu doa yang tidak boleh tidak Anda lafalkan setiap hari adalah doa untuk kedua orang tua.
Dalam sebuah hadis disebutkan, “Jika Seorang hamba tidak lagi mendoakan orang tuanya maka rezekinya akan terputus.” (H.R. Al Hakim dan Ad-Dailami).***