Sholat Ashar Ternyata Amalan Pengantar Ke Surga, Ini Kerugian Bagi Yang Meninggalkannya


 ILUSTRASI

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sholat Ashar merupakan salah satu sholat fardhu yang kerap terlalaikan oleh kesibukan sebagian umat Islam.

Alasan sedang diperjalanan dan pekerjaan menjadi alasan.

Padahal, sholat Ashar memiliki banyak keutamaan bagi yang memelihara salat Ashar dan kerugian bagi yang meninggalkannya.

Dikutip dari rumahzakat.org, Ada beberapa keutamaan dalam mengerjakan sholat fardhu Ashar.

1. Amalan yang mengantarkan ke surga

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635).

“Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (shubuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005)

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [QS. Al-Baqarah [2]: 238]

Menurut pendapat yang paling tepat, yang dimaksud dengan “shalat wustha” dalam ayat di atas adalah shalat ashar.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi perang Ahzab,

“Mereka (kaum kafir Quraisy) telah menyibukkan kita dari shalat wustha, (yaitu) shalat ashar.”

2. Tidak melaksanakan shalat Ashar akan terhapus amalannya dan seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594).

“Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” HR. Bukhari no. 552 dan Muslim no. 200, 626.

3. Pembeda diri dari orang munafik

“Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam, pent.), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” HR. Muslim no. 622.

4. Shalat yang disaksikan oleh malaikat

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)

In syaa Allah kita termasuk bagian dari orang beruntung yang dapat melaksanakan shalat Ashar tepat waktu dan terus memeliharanya hingga akhir hayat. Aamiin. (*)

Sholat Ashar ialah salah satu sholat wajib dari sholat lima waktu yang dilakukan setelah panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut sampai menjelang matahari terbenam.

Adapun jumlah rakaat sholat ashar ialah 4 (empat) rakaat, dengan memelankan bacaannya dan duduk tasyahhud dua kali duduk tasyahhud.

Sholat Ashar memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita baik di dunia dan di akhirat.

Namun, banyak orang yang belum memahami benar tentang manfaat sholat ashar yang lain selain mendapatkan pahala.

Lantas bagaimana jika sholat Ashar terlewatkan?

Secara garis besar, keadaan seorang muslim yang meninggalkan salat wajib terbagi menjadi dua:

karena tidak sengaja atau memang sengaja meninggalkannya.

Pertama, jika ia tidak sengaja, biasanya disebabkan karena udzur, misalnya karena lupa atau tertidur, maka ia tidak berdosa, namun wajib mengqadanya ketika sadar atau sudah ingat.

Kedua, jika sengaja meninggalkannya.

Dalam kasus ini ada terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, apakah ia masih diwajibkan untuk mengganti salatnya yang telah ditinggalkannya itu dengan salat qada atau tidak?

Perbedaan pendapat ini berasal dari perbedaan pandangan, apakah status orang yang meninggalkan salat dengan sengaja itu sudah kafir atau masih berstatus muslim.

Akan tetapi, jumhur ulama bersepakat bahwa seorang muslim yang meninggalkan salat dengan sengaja, maka ia berdosa besar, namun tidak membuatnya menjadi kafir.

Sebagai gantinya, ia tetap diwajibkan mengganti salatnya.

Lalu, bagaimana cara mengqada salat wajib yang tertinggal?

Sebenarnya, tidak ada ketentuan khusus mengenai tata cara mengqada salat yang terlewat.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah segera menyegerakan ketika ingat salat yang terlupa itu, tidak boleh ditunda, ataupun diselingi dengan salat sunah yang lain.

Rujukannya adalah hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda:

”Siapa yang terlupa mendiirikan salat, maka lakukan salat ketika ia mengingatnya," (H.R. Bukhari).

Kemudian, bila seseorang terlewat beberapa waktu salat di hari yang sama, maka cara menggantinya adalah dengan mengurutkan salat-salat itu berdasarkan waktunya.

Salat yang diqada dimulai dari salat yang waktunya lebih awal, kemudian dilanjutkan dengan waktu salatnya belakangan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel